BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Air adalah
salah satu sumber daya alam yang terpenting dalam kehidupan manusia. Bisa
dibayangkan bagaimana kehidupan ini bila tidak tersedia air. Laju pertumbuhan
penduduk yang berbanding terbalik dengan ketersediaan air telah menimbulkan
krisis air. Krisis air telah menyadarkan manusia akan perlunya upaya penyadaran
tentang pentingnya air dan pemeliharaannya. Salah satu bukti bahwa Al-quran
adalah mukjizat yang agung. Dalam Al-quran kita dapat menemukan
fenomena-fenomena keilmuan, yang mana fenomena-fenomena tersebut baru dapat
diketahui dan dianalisa dizaman modern ini. Salah satu contoh adalah keajaiban
ditemukannya dua mata air yang yang berbeda yang terletak didasar lautan yang
kerap disebut “Bahroin” . Yang mana hal ini baru dapat diungkap pada
zaman modern ini.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana eksistensi air dalam
kehidupan manusia?
2. Apa kegunaan air bagi manusia?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mampu menjelaskan eksistensi air bagi
kehidupan manusia
2. Mampu menjelaskan manfaat air bagi manuisa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Eksistensi Air
Eksistensi
adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai
dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar
dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan
terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau
sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan
potensi-potensinya”. Jadi eksistensi air
adalah keadaan air yang ada d kehidupan manusia yang mencakup pengaruh air,
pemeliharaan air, kegunaan air dan sebagainya yang mampu meningkatkan
pemanfaatan air itu sendiri.
1.
Pengertian Air dan Asal mulanya
Adanya air dibumi adalah sesuatu
keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi berlangsung. Air
itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya mengandung sifat-sifat
yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik secara fisik maupun kimia
dari benda-benda lain.Jarak antara orbit
bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-mulekul air bumi
sebagian besar selalu tersedia dalam fase
air. Allah menjelaskan dalam surah An-nur ayat 43 di dalam ayat ini Allah
menjelaskan Proses Penciptaan Air.
Dalam ayat tersebut dapat diisimpulkan
bahwa proses terjadinya air hujan bermula dari awan yang mendung yang
menggumpal dilangit, kemudian awan tersebut saling mendorong, berkumpul dan
bertumpuk-tumpuk, ketika udara di langit dingin, terbentuklah embun atau bahkan
membeku menjadi butiran-butiran es yang kemudian berjatuhan kebumi. Awan yang
bertumpuk-tumpuk sebagian menjadi air hujan, dan hanya sebagian kecil yang
membuka dan menjadi butiran-butiran es, karena itulah hujan tercurah kebumi.[1] Di dalam tafsir
Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa dia mengarak awan
dengan kekuasaanNya yang pada permulan penciptaannya itu ia dalam keadaan
lemah. “kemudian mengumpulkan diantaranya”, yakni menyatukan awan-awan
itu,”lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk sehingga kelihatann olehmu hujan
keluar dari celah-celahnya”. Firman Allah bahwasannya Allah SWT pun menurunkan
es dari langit, dari gumpalan seperti gunung. Dalam penggalan ini , kata
“gunung” merupakan kiasan untuk awan. Firman Allah: ”Lalu ditimpakannya
es itu kepada siapa yang Dia kehendaki”. Yang ditimpakan itu ialah hujan es
dari langit. Dan firman Allah:”Lalu ditimpakanya kepada siapa yang
Dia kehendaki”, berarti rahmat bagi manusia. “Dan dipalingkan dari siapa yang
ia kehendaki”. Berarti Dia tidak menurunkan hujan kepada mereka, dan kemungkina
juga bahwasannya”Kemudian ditimpakanNya es itu” , berarti azab bagi siapa yang
di kehendaki. Karena penimpaan es itu dapat merusak buah-buahan, tanaman
dan pepohonan. Memalingkang dari siapa yang Dia kehendaki berarti merupakan
rahmat bagi mereka.[2]Demikianlah
air yang dibutuhkan manusia dan makhluk lainnya telah tersedia cukup, sesuai
ukuran yang diperlukan tidak lebih dan tidak kurang. Agar hujan tidak turun
hanya satu tempat saja Allah SWT menghembuskan angin untuk mendorong awan,
sehingga hujan dapat tersebar diberbagai tempat dan manfaatnya dapat dirasakan
oleh makhlukNya dimanapun berada, begitulah kekuasanya yang digambarkan oleh
makhluknya. Allah berfirman :
öNs9r& ts? ¨br& ©!$# tAtRr& z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ¼çms3n=|¡sù yìÎ6»oYt Îû ÇÚöF{$# ¢OèO ßlÌøä ¾ÏmÎ/ %Yæöy $¸ÿÎ=tGøC ¼çmçRºuqø9r& §NèO ßkÎgt çm1utIsù #vxÿóÁãB ¢OèO ¼ã&é#yèøgs $¸J»sÜãm 4 ¨bÎ) Îû Ï9ºs 3tø.Ï%s! Í<'rT{ É=»t7ø9F{$# ÇËÊÈ
Artinya:”Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa
Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi
sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal”.(QS.
Az-Zumar:21)
Dari ayat diatas dapat disimpulkan
bahwa ayat tersebut menjelaskan mengenai paska hujan, setelah hujan jatuh
kebumi, air hujan akan terbagi menjadi tiga bagian: pertama, menguap
kembali karena pemanasan; kedua, mengalir dipermukaan dalam bentuk air
sungai atau menggenang didanau, kolam, sawah, atau cekungan-cekungan tanah; dan
ketiga, air terserap oleh tanah, namun tidak hilang. Artinya air dalam
tanah masih dapat dialirkan lewat permukaan atau di dalam tanah.[3]
Dengan adanya gaya grafitasi, air dipermukaan tanah selalu bergerak menuju
tempat yang lebih rendah dalam bentuk limpasan yang kemudian mengaliri
saluran-saluran, parit-parit dan sungai-sungai. Mekanisme yang menyebabkan
proses pada aliran, ini adalah reaksi oksidasi yang terjadi antara oksigen yang
terlarut dalam air dengan senyawa terlarut lainnya yang menyebabkan terjadinya
proses penguraian zat-zat pencemar secara kimia. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa air adalah zat , materi atau unsur yang sangat penting bagi
semua bentuk kehidupan, yang diketahui sampai saat ini dibumi bukan diplanet
lain.
2.
Jenis-jenis air
Air merupakan sumber kehidupn yang
tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air manusia, hewan, dan tanaman
tidak dapat hidup. Oleh karena kitu air yang terdapat dibumi dapat digolongkan
menjadi dua bagian, yaitu:
1.
Air tanah adalah air yang berada di
bawah permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua golongan,
yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
· Air tanah
preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air/imperiable,
· Air tanah
artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam tanah serta
berada diantara dua lapisan kedap air.
2.
Air Permukaan adalah air yang
berada dipermukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh
laut, sungai, danau, kali, rawa, empang dan lain sebagainya. Dan air ini dapat
debedakan menjadi dua, yaitu:
· Perairan darat
adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya: rawa-rawa, danau,
sungai dan lain sebagianya,
· Perairan laut
adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya air laut yang berada
dilaut.
Dapat kita pahami, bila ada penekanan
penting terhadap air dari langit yang menjadi sumber air untuk minum, pengairan
dan kebersihan. Tetapi air dipermukaan tanah juga dikemukakan dengan sangat
jelas, di dalam surat Ar-ra’d ayat 17 yang berbunyi:
tAtRr& ÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ôMs9$|¡sù 8ptÏ÷rr& $ydÍys)Î/ @yJtGôm$$sù ã@ø¡¡9$# #Yt/y $\Î/#§ 4 $£JÏBur tbrßÏ%qã Ïmøn=tã Îû Í$¨Z9$# uä!$tóÏGö/$# >puù=Ïm ÷rr& 8ì»tFtB Ót/y ¼ã&é#÷WÏiB 4 y7Ï9ºxx. Ü>ÎôØo ª!$# ¨,ysø9$# @ÏÜ»t7ø9$#ur 4 $¨Br'sù ßt/¨9$# Ü=ydõusù [ä!$xÿã_ ( $¨Br&ur $tB ßìxÿZt }¨$¨Z9$# ß]ä3ôJusù Îû ÇÚöF{$# 4 y7Ï9ºxx. Ü>ÎôØo ª!$# tA$sWøBF{$# ÇÊÐÈ
Artinya:” Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit,
Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa
buih yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun
buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang
memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’d:17)
Di dalam ayat di atas Allah
mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau dengan logam
yang mencair dan buihnya. yang benar sama dengan air atau logam murni yang
bathil sama dengan buih air yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.
Ayat di atas
mengemukakan salah satu bukti tentang kuasaNya. Membangkitkan yang telah mati.
Allah berfirman:” Apakah engkau siapapun engkau tidak memerhatikan
bahwa sesungguhnya Allah menurunkan airhujan dari langit, lalu Dia
mengalirkannya ditanah menjadi mata air bumi, kemudian satu hal yang
lebih hebat lagi adalah Dia mengeluarkan yakni menumbuhkan-dengannya,
yakni disebabkan oleh air yang turrun itu, tanam-tanaman pertanian yangbermacam-macam
jenis, bentuk, rasa, dan warnanya walau air yang menumbuhkannya sama, lalu
ia menjadi kering atau menguat dan tinggi lalu engkau melihatnya
kekuning-kuningan setelah sebelumnya segar kehijau-hijauan, kemudian Dia
menjadikannya hancur layu berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu, yakni proses yang silih berganti dari satu kondisi ke kondisi
yang lain, benar-benar terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi
Ulil Albab.[4]
Salah satu tempat penyimpanan air yang
disediakan oleh Allah adalah kedalaman bumi. Dia menyimpannya di dalam bumi.
Dalam hal ini Allah menjelaskan dalam surat Al-hajj ayat 18.
Dalam ayat di atas Allah memberikan
bahwa Dialah yang Esa, tiada sekutu bagiNya yang berhak disembah. Maka segala
perkara bersujud, karena keagunganNya baik dengan patuh maupun terpaksa.
Bersujudnya segala perkara sesuai dengan cara masing-masing. Dalam penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa segala yang ada dilangit dan dibumi semua
bersujud kepada Allah sesuai dengan cara masing-masing.
Saluran utama air tawar adalah sungai.
Kata “sungai” disebutkan sebanyak lima puluh kali di dalam
Al-quran.[5] Sungai-sungai ini di gambarkan sebagai celah
yang berisi limpahan air yang mengalir. Julukan yang digunakan bersama
dengan sungai dalam Al-quran ini ditekankan secara mencolok dalam hal
kesejajarannya dengan” gunung yang berdiri kokoh “di atas bumi bersama
dengan sungai. Allah berfirman dalam surat An-nahl ayat 15 yang berbunyi:
44s+ø9r&ur Îû ÇÚöF{$# źuru br& yÏJs? öNà6Î/ #\»pk÷Xr&ur Wxç7ßur öNà6¯=yè©9 tbrßtGöhs? ÇÊÎÈ
Artinya:”Dan dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya
bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan dia menciptakan) sungai-sungai dan
jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”. (QS.An-Nahl:15)
Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan
sungai yang besar bermuara ke laut. sungai yang tawar itu setelah sampai di
muara tidak langsung menjadi asin.
Sungai berfungsi untuk pendinginan.
Pengairan dan estetika yang diperkuat oleh banyaknya pernyataan dalam Al-quran
“Tentang surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai”. Disamping air tanah
Allah juga menciptakan air permukaan seperti sungai, laut, rawa dan lain
sebagainya. Dalam bahasan Al-quran dan bahasa arab klasik, secara umum sungai
keabadian yang sangat besar disebut “bahr” dan kata serupa digunakan
pula untuk laut. Dalam beberapa
kasus tertentu, Al-quran memperbandingkan air tawar dan air laut, menyebut
keduanya sebagi “bahroin” yang artinya dua laut. Mayoritas penerjemah
membaca kata ini sebagai “dua laut” yang kadang membingungkn pembaca.
Yusuf ali memilih “the two bodies of seas” yang artinya dua jenis laut
yang tampaknya lebih disukai. Keduanya adalah tanda-tanda kekuasan Allah yang
disediakan bagi umat manusia agar mereka mendapat manfaat menyeluruh dari
keduanya. Allah berfirman dalam surat Fathir ayat 12;
$tBur ÈqtGó¡o Èb#tóst7ø9$# #x»yd Ò>õtã ÔN#tèù Ô÷ͬ!$y ¼çmç/#u° #x»ydur ìxù=ÏB Ól%y`é& ( `ÏBur 9e@ä. tbqè=à2ù's? $VJóss9 $wÌsÛ tbqã_Ì÷tFó¡n@ur Zpuù=Ïm $ygtRqÝ¡t6ù=s? ( ts?ur y7ù=àÿø9$# ÏmÏù tÅz#uqtB (#qäótGö;tGÏ9 `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù öNä3¯=yès9ur crãà6ô±n@ ÇÊËÈ
Artinya : Dan
tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya,
dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.(QS. Fathir::12)
Di dalam ayat tersebut Allah
menjelaskan bahwa Dia menciptakan dua mata air, yaitu air tawar dan asin.
Air tawar sebagaimana yang terdapat disungai, mata air dan sumur, itulah air
tawar yang segar. Adapun air asin ialah air laut. Dan air yang dikomsumsi
manusia adalah air tawar. Allah menyebarkan air itu diantara makhlukNya
melalui sungai-sungai dan mata air karena mereka sangat menbutuhkannya.
3.
Pengaruh Air Bagi Kehidupan Manusia
Air adalah
unsur paling penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Sebagian orang
percaya dengan mengkonsumsi air yang berlebih akan membuat tubuh menjadi sehat
tetapi bisa juga dengan mengkonsumsi air berlebihan akan mengakibatkan
ketergantungan. Air juga dapat diartikan bagian dari kehidupan yang memiliki
banyak pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif air yaitu salah satunya
untuk kehidupan dan pengaruh negatif air salah satunya adalah dapat menyebabkan
banjir jika manusia tidak bisa menjaga kelestarian hutan atau bisa juga tidak
ada daerah resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
4.
Pengelolaan Sumber Daya Air yang
Baik
Sumber
Daya Air adalah upaya merencanakan dan mengevaluasi penyelengaraan sumber daya
air. Berikut ini adalah strategi pengelolaan air sebagai berikut:
a.
Melindungi
perairan agar terjaga kebersihannya.
b.
Mengusahakan
cahaya matahari dapat menembus daerah perairan.
c.
Menjaga
agar fauna memangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai
makanan.
d.
Mempergunakan
sumber daya air seefisien mungkin.
Pada perinsipnya pengelolaan sumber daya air ini sangat
tergantung pada bagaimana kita mempergunakan dan memelihara serta memperlakukan
sumber daya air itu menjadi seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun
mencemarinya dan juga mempertahankan lingkungan sebaik-baiknya.
Menurut KepMenKes NO.1907/MENKES/SK/VII/2002 bahwa setiap
pengelolaan sumberdaya air diwajibkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya
air, dengan cara:
a.
Menjamin
air yang di produksi memenuhi syarat-syarat kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap kualitas air yang diproduksi.
b.
Melakukan
pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelola dari segala bentuk pencemaran
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
5.
Air Dalam Perspektif Al-quran
Allah SWT. Begitu banyak memberitahukan
kepada manusia mengenai air. Dimana air adalah merupakan karunia dan nikmat
yang Allah limpahkan kepada manusia. Al-quran telah merangkum makna penting air
dan menghimbau perhatian kepadanya. Dengan mendalami Al-quran, orang akan
mengetahui bahwa air adalah merupakan tema utama dalam kehidupan makhluk hidup
dipermukaan bumi ini. “Air” disebutkan lebih dari enam puluh kali. ”sungai”
lebih dari lima puluh kali dan “laut” lebih dari empat puluh kali,
sedangkan kata “air mancur” ,”mata air”,”hujan”, “hujan es”,”awan”,
dan “angin” disebutkan agak jarang.[6]
Namun Al-quran bukanlah buku ajar sains, dan ia tidak membahas aspek kimia dan
fisika air. Sebaliknya Al-quran adalah kitab petunjuk bagi umat manusia.
Sebagaimana kita saksikan, Al-quran membahas tema air menurut cara dan
demi tujuannya sendiri. Air dilihat tidak saja sebagi unsur penting dan
bermanfaat, melainkan juga sebagi unsur yang memiliki signifikasi mendalam
dengan akibat-akibat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan setiap muslim,
masyarakat dan peradaban Islam.
Dalam membahas air yang mana merupakan
salah satu sumber daya alam yang paling berharga dimuka bumi ini. Al-quran
berbicara tentang dua jenis air yaitu air tawar dan air laut, yang satu laut
dan tawar dan yang satu asin dan getir.
Sebagaimana
yang terlihat , air tawar banyak disebutkan di dalam Al-quran. Meskipun
Al-quran menyatakan bahwa Allahlah pencipta segala sesuatu dan Dia pula yang
memelihara segala sesuatu itu. Dan bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu
dan menetapkan ukuran-ukuran yang serapi-rapinya. Kedua penyatuan tersebut
memang bersifat aksiomatik dalam Islam namun Al-quran sama sekali tidak
menyatakan bahwa Allah telah menciptakan air tawar, karena hal itu akan
menimbulkan kesan terlalu jauh bagi si pembaca. Namun sebaliknya , Al-quran
melibatkan manusia ke dalam apa yang mereka bisa amati menyangkut proses-proses
yang menghasilkan air dalam melahirkan manfaat-manfaatnya dan menghimbau mereka
untuk melihat dan merenungkannya. Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 48;
Surat Al-Baqoroh ayat 164; Surat ayat As-Sajdah 27.
Pernyataan-pernyataan
seperti itu selalu di awali dengan “Allahlah”, “Dialah”. Untuk mengingatkan
bahwa sumber air tawar berasal dari Allah dan bukan manusia. Ini diberi
penekanan lebih lanjut oleh kata-kata yang signifikan “dari langit...”, yang
langsung mengalihkan sumber air dari wilayah dunuawi, tempat dimana manusia
bisa mengaku-ngaku bahwa merekalah yang membuatnya, dan menerangkan bagaiman
Allah menurunkannya dari sumber yang lebih tinggi itu.
Pengulangan kalimat “dari langit” juga menarik perhatian kearah paradoks
permukaan bahwa langit mengandung air yang ditahan disana oleh kekuatanNya dan
kahendakNya Dia turunkan. Mengingat air mempunyai makna yang sangat vital, maka
manusia diingatkan dalam surat al-hijr ayat 21. Allah menggerakkan awan pembawa
air sebagiman dijelaskan dalm surat Al-A’raf ayat 57 yaitu ketanah tertentu dan
menyebabkan air itu jatuh kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan
mengalihkanya dari siapa saja yang Dia kehendaki.
6.
Air dalam Perspektif Sains
Air adalah
merupakan kimia kehidupan, kapanpun kita ingin mencari tahu apakah kehidupan
yang kita ketahui ada di Mars atau di planet lain, pasti yang pertama
kali dicari oleh para ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa demikian karena
kehidupan di bumi sangatlah tergantung pada air. Banyak sekali bentuk kehidupan
(baik tanaman dan hewan) bersa di air. Semua kehidupan di bumi diyakini muncul
dari air. Sebagian tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar
70 atau 90 % bahan organiknya terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung
kehidupan disemua tumbuhan dan hewn berlangsung di dalam sebuah medium air. Air
tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya rreaksi yang
menyokong kehidupan, tapi air itu sendiri sering menjadi produk atau reaktan
yang penting dari reaksi-reaksi itu. Singkat kata Alkimia ditemukan di dalam
kimia air. Didarat ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication (kekeringan
yang ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara di antaranya: evaporasi dari
oermukaan pernafasan, eveporasi dari kulit, elemenasi tinja, dan pengeluaran
urin. Dikarenakan polaritas mulekul air dan kecenderungannya membentuk ikatan
hidrogen dengan mulekul-mulekul lainya, air dijuluki pelarut universal. Sebuah
mulekul air yang diekspresikan dalam simbol kimiawi H2O, terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Dari penjelasan di atas air adalah merupakan
unsur terpenting dalam kehidupan baik manusia, tumbuhan, dan binatang. Air
dalah merupakan salah satu unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan
ini.
7.
Keterkaitan Antara Al-quran dan Sains
Jika
kita meninjau lebih jauh makna dan hakikat air baik ditinjau dari al-quran dan
sains. Al-quran menberikan petunjuk bagi manusia agar berfikir, merenung,
menghayati dan melihat segala apa yang telah Allah ciptakan bagi manusia yaitu
berupa air. Ketika manusia telah menggunakan akalnya untuk berfikir dan
meneliti air lebih jauh dan dapat membuktikannya bahwa aiar adalah merupan
unsur terpenting dalam kehidupan makhluk hidup di planet bumi ini. Hingga ilmu
pengetahuan mampu menyibak tabir yang terkandung di dalam air sehingga begitu
pentingnya air bagi kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa Al-quran dan
sains mempunyai keterkaitan diantara keduanya. Al-quran menjekaskan secara
global dan dapat dikatakan sebagai teori dan petunjuk dan ilmu pengetahuan
sebagai praktisi dalam mengungkap segala apa yang terkandung di dalam air
yang dalam bahasa ilmiahnya disebut H2O.
B.
Kegunaan Air Bagi
Kehidupan Makhluk hidup
Jika kita
menyebutkan manfaat air yang begitu banyak, penulis tidak akan mampu
menulisnya. Hanya saja penulis berusaha memberi gambaran manfaat air secara umum
dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya, diantaranya yaitu:
·
Bermanfaat untuk kesehatan, air yang
bersih dan sehat akan
memberikan manfaat yang
begitu banyak bagi tubuh manusia khususnya dan makhluk hidup lainnya pada
umumnya. Sebagaimana dikatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,
yang artinya:”Tidak ada sesuatu yang di penuhkan oleh putra-putri Adam lebih
buruk daripada perut. Cukuplah bagi putra Adam beberapa suap saja yang
dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun hrus dipenuhkan, maka sepertiga untuk
makanannya, dan sepertga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk
pernafasannya”.[7]
·
Untuk bersuci, baik berwudhu, mandi,
mencuci dan lain sebagainya,
·
Untuk menghidupi tanaman bagi para
petani, misalanya padi, kakau, jagung dan tumbuhan lain yang terdapat di bumi
ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Allah menciptakan
segala sesuatu dengan kemaha besaranNya dan juga maha Rahman dan RahimNya,
terhadap segala sesuatu yang di ciptakanNya. Ar-rahman yang merupakan nama dan sifat
Allah yang tidak disandang oleh selainNya antara lain bermakan pelimpah rahmat
yang menyeluruh bagi seluruh makhluk dalam kehidupan dunia ini, dan diantara
tanda kekuasaannya adalah terciptanya air yang banyak memberi manfaat bagi
kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Yang air dalam baha arab disebut “al-maa”.
Tiada celah lagi untuk kita tidak bersyukur atas segala nikmat yang Allah
limpahkan kepada kita semua, yaitu dengan harapan manusia dapat memanfaatkan
rahmat Allah dengan penuh rasa syukur agar manusia selalu menggunakan air
dengan sebaik mungkin.
B. Saran
Demikian
makalah yang sangat sederhana ini. Karena keterbatasan pengetahuan kami
dibidang ini, tentu pembaca akan banyak menemukan kekurangan dalam
penulisan makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian
Agama RI. 2010. Penciptaan Manusia”Dalam Perspektif Al-quran & Sains”.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran
Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan
Bumi Dalam” Perspektif Al-quran & Sains”. Lajnah Pentashilan
Mushaf Al-quran
Tim Prima Pena.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi terbaru. Gramedia Press.
Halim, Abdul. M. 2002. Memahami Al-quran Pendekatan
Gaya & Tema. Bandung: Penerbit Marja’
Nasi, Ar-Rifai. M. 2000. Kemudahan dari Allah
Ringlasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid ke-3. Jakarta: Gema Insani Press
Shihab, Quraish. M. 1997. Wawasan Al-quran Tafsir
Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Penerbit Mizan
………2002. Tafsir
Al-Misbah
Pesan, Kesan & Keserasian Al-quran.vol.11Jakarta:
Lentera Hati
[1]Kementrian Agama
RI. Penciptaan Manusia dalam Perspektif
Al-quran dan Sains,(Jakarta:
GemaInsani Press, 2002), H:164
[3]Quraish shihab,
Tafsir Al-mishbah Pesan Kesan & Keserasian Al-quran, (Bandung: PenerbitMizan, 1997), H: 97.
[5]Muhammad Abdul
Halim. Memahami Al-quran dalam Pendekatan Gaya
dan Tema. (Bandung: Penerbit Marja’,2002), H:56
0 komentar:
Posting Komentar